Analisis Rasio Keuangan Untuk Penilaian Kinerja Keuangan (Studi Kasus PT AirAsia Tbk 2020-2023)

Sari

Penelitian ini mengkaji penggunaan analisis rasio keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan PT AirAsia Tbk selama periode 2020–2023. Topik ini menarik karena dampak substansial pandemi Covid-19 terhadap industri penerbangan dan pentingnya kesehatan keuangan dalam menarik investor dan mempertahankan operasi bisnis. Pertanyaan penelitian utama berfokus pada kondisi rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan rentabilitas PT AirAsia Tbk selama periode penelitian. Kebaruan penelitian ini terletak pada jangka waktu pascapandemi dan fokusnya pada perusahaan penerbangan publik di Indonesia, yang belum dianalisis secara ekstensif menggunakan rasio keuangan yang komprehensif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan PT AirAsia Tbk yang telah diaudit dari tahun 2020 hingga 2023. Kinerja keuangan dinilai melalui rasio-rasio berikut: Rasio Lancar, Rasio Utang terhadap Ekuitas, Margin Laba Bersih, Pengembalian Aset, Pengembalian Ekuitas, Margin Laba Kotor, dan Margin Laba Operasional. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan selama periode tersebut berada di bawah standar industri di sebagian besar indikator, mencerminkan kesehatan keuangan yang buruk dan risiko yang tinggi dalam hal likuiditas dan profitabilitas. Studi ini menyimpulkan bahwa PT AirAsia Tbk harus mengadopsi strategi keuangan yang lebih adaptif untuk meningkatkan struktur modal dan efisiensi operasionalnya. Temuan ini memberikan wawasan strategis bagi manajemen, investor, dan pemangku kepentingan untuk membuat keputusan keuangan yang lebih tepat.